Batik Motif Irfan Bachdim
MALANG – Demam Timnas Garuda yang masuk final piala AFF 2010 tidak hanya di pusat ibukota di Kota Malang pun mengalami hal yang sama. Apalagi, Timnas Malasyia yang akan dihadapi Timnas Indonesia di putaran final. Pertandingan itu akan sarat emosi dan nasionalisme mengingat Malasyia banyak mengaku budaya asli Indonesia.
Belakangan, banyak pesan berantai melalui SMS dan jejaring sosial yang mengajak masyarakat Indonesia untuk menggunakan batik saat menonton pertandingan final leg kedua di Gelora Bung Karno 29 Desember mendatang. Ajakan menggunakan batik itulah yang mengilhami Hanan Jalil (45) pengrajin batik tulis Celaket untuk membuat batik motif Irfan Bachdim, pemain Timnas yang banyak menjadi idola. Batik itu bergambar Irfan tengah mengucap tangannya setelah menciptakan gol ke gawang lawannya.
”Kenapa Irfan, karena dia banyak menjadi bahan pembicaraan dan jadi idola. Apalagi dia juga bermain di Persema Malang yang note bene juga ada di Kota Malang dan menjadi kebanggaane Arek-Arek Malang juga,” kata Hanan kepada Malang Post, di galerinya di Jalan Jaksa Agung Suprato 1F No 85, Kelurahan Samaan, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang kemarin.
Batik bermotif pemain Timnas itu pun disambut positif masyarakat. Buktinya, dia kebanjiran order dari berbagai daerah termasuk dari Jakarta dan kota-kota besar lainnya. Batik motif Irfan Bachdim itu sudah dibuatnya sejak performa Irfan di laga pertama Timnas langsung mendapat apresiasi dari masyarakat Indonesia.
Dengan jumlah karyawannya mencapai 30 orang, hingga kini dia sudah mengirimkan sekitar 1800 baju batik motif Irfan ke Jakarta dan beberapa daerah di Jatim. Salah satu yang memesan baju batik motif Irfan adalah Wali Kota Malang Peni Suparto. Rencananya baju itu akan digunakan untuk nonton bareng wali kota pada laga final besok.
”Ada yang kami buat baju hem ada juga yang bentuk kaos. 400 kaos batik motif Irfan sudah kami kirim beberapa waktu lalu ke Jakarta. Kami masih terus berproduksi agar pesanan yang lainnya dapat terpenuhi,” ungkapnya.
Karena batik tulis yang dikerjakan langsung dengan tangan-tangan pengrajinnya, untuk harganya bervariatif mulai dari Rp 100 ribu sampai Rp 250 ribu. Karena keterbatasan jumlah pengrajinnya, Hanan tidak dapat memenuhi semua pesanan yang datang kepadanya. Dengan 30 pengrajin, setiap harinya dia hanya dapat membuat sekitar 30 baju batik. Setiap pengrajin hanya mampu mengerjakan satu kaos atau baju setiap harinya. ”Dari Malang saja sudah banyak yang memesan. Kami kewalahan menerima banyak pesanan karena keterbatasan tenaga juga,” terangnya.
Kemenangan timnas hingga melaju ke babak final di Piala AFF 2010 ini, bukan hanya membawa berkah bagi PSSI semata. Tetapi kepada seluruh rakyat Indonesia. ”Selain itu juga kepada para pengrajin. Dalam hal ini pengrajin Batik. Agar batik itu tidak lagi dikalim negara lain, seperti Malaysia,” tegasnya.
Tidak hanya batik motif Irfan saja yang dibuatnya, batik bermotif gambar pemain Timnas lainnya seperto Christian Gonzales alias El Loco juga dapat dibuatnya. Hanya saja, gambar Irfan yang paling banyak diminati. “Rencana saya, semua pemain timnas akan dibuatkan motifnya. Namun, hanya tenaganya saja terbatas,” tandasnya.
”Kenapa Irfan, karena dia banyak menjadi bahan pembicaraan dan jadi idola. Apalagi dia juga bermain di Persema Malang yang note bene juga ada di Kota Malang dan menjadi kebanggaane Arek-Arek Malang juga,” kata Hanan kepada Malang Post, di galerinya di Jalan Jaksa Agung Suprato 1F No 85, Kelurahan Samaan, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang kemarin.
Batik bermotif pemain Timnas itu pun disambut positif masyarakat. Buktinya, dia kebanjiran order dari berbagai daerah termasuk dari Jakarta dan kota-kota besar lainnya. Batik motif Irfan Bachdim itu sudah dibuatnya sejak performa Irfan di laga pertama Timnas langsung mendapat apresiasi dari masyarakat Indonesia.
Dengan jumlah karyawannya mencapai 30 orang, hingga kini dia sudah mengirimkan sekitar 1800 baju batik motif Irfan ke Jakarta dan beberapa daerah di Jatim. Salah satu yang memesan baju batik motif Irfan adalah Wali Kota Malang Peni Suparto. Rencananya baju itu akan digunakan untuk nonton bareng wali kota pada laga final besok.
”Ada yang kami buat baju hem ada juga yang bentuk kaos. 400 kaos batik motif Irfan sudah kami kirim beberapa waktu lalu ke Jakarta. Kami masih terus berproduksi agar pesanan yang lainnya dapat terpenuhi,” ungkapnya.
Karena batik tulis yang dikerjakan langsung dengan tangan-tangan pengrajinnya, untuk harganya bervariatif mulai dari Rp 100 ribu sampai Rp 250 ribu. Karena keterbatasan jumlah pengrajinnya, Hanan tidak dapat memenuhi semua pesanan yang datang kepadanya. Dengan 30 pengrajin, setiap harinya dia hanya dapat membuat sekitar 30 baju batik. Setiap pengrajin hanya mampu mengerjakan satu kaos atau baju setiap harinya. ”Dari Malang saja sudah banyak yang memesan. Kami kewalahan menerima banyak pesanan karena keterbatasan tenaga juga,” terangnya.
Kemenangan timnas hingga melaju ke babak final di Piala AFF 2010 ini, bukan hanya membawa berkah bagi PSSI semata. Tetapi kepada seluruh rakyat Indonesia. ”Selain itu juga kepada para pengrajin. Dalam hal ini pengrajin Batik. Agar batik itu tidak lagi dikalim negara lain, seperti Malaysia,” tegasnya.
Tidak hanya batik motif Irfan saja yang dibuatnya, batik bermotif gambar pemain Timnas lainnya seperto Christian Gonzales alias El Loco juga dapat dibuatnya. Hanya saja, gambar Irfan yang paling banyak diminati. “Rencana saya, semua pemain timnas akan dibuatkan motifnya. Namun, hanya tenaganya saja terbatas,” tandasnya.
(Sumber : Malang Post)